Menurut temuan dari studi yang dilakukan oleh Jaslok Hospital and Research Centre di India, diabetes bisa meningkatkan risiko kerusakan DNA pada sperma sehingga bisa mengakibatkan kemandulan (infertilitas).
Seperti dikutip Health.India.com, penelitian ini menemukan bahwa risiko kerusakan DNA di kalangan penderita diabetes tercatat lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan non-penderita diabetes. Selain itu, jumlah sperma pada penderita diabetes mengalami penurunan yang signifikan. Gerakan dan kondisi sperma juga terpengaruh oleh diabetes.
India disebut-sebut sebagai ibukota diabetes dunia. Setiap 5 warga India diperkirakan menderita diabetes dan ini mengkhawatirkan karena penderita diabetes yang mencari pengobatan kesuburan juga semakin meningkat.
Pria penderita diabetes hampir tiga kali lebih rentan menderita apoptosis sperma (perpecahan DNA) dibandingkan non-penderita diabetes. Tingkat keguguran yang tinggi pada pasangan juga dikarenakan DNA sperma yang terfragmentasi atau rusak. Kerusakan ini diakibatkan oleh stres oksidatif yang melepaskan sel mati lalu mempercepat ion dalam tubuh.
“Diketahui bahwa pria penderita diabetes memerlukan waktu lebih lama untuk menghamili istri mereka, yang juga rentan terhadap keguguran,” kata Dr. Firuza Parikh, Direktur Department of Assisted Reproduction and Genetics, Jaslok Hospital.
Penelitian ini juga menemukan bahwa kerusakan DNA pada kelompok diabetes sekitar 15,9% dibandingkan dengan 6,4% diantara kelompok non-diabetes. Sebanyak 92% pria penderita diabetes juga memiliki struktur sperma yang abnormal dibandingkan dengan kelompok pria normal yang hanya 11%.
Penelitian ini telah dipresentasikan dalam seminar bertajuk Male Infertility, pekan lalu.
Semoga bermanfaat
Sumber :Yahoo.com
No comments:
Post a Comment